Malam ini ditempat terakhir kami bertemu. Hampir sebulan yang lalu. Aku masih ingat wajahnya waktu itu, senyumnya, matanya, masih saja mempesona. Aku suka waktu dia memegang pena, aku suka melihat dia terlihat tidak nyaman make sepatu kantoran yang feminim itu. Waktu merubahnya sangat banyak. 2 bulan sebelumnya kami juga bertemu disini, di coffeeshop ini. pertemuan itu tidak kami rencanakan. Aku suka cara Tuhan menulis skenario ku dengannya, setidaknya sampai dia kebingungan menentukan pilihan. Waktu itu aku masih ingat, aku baru saja menuju parkiran coffeeshop ini bersiap untuk pulang. mata ku tertuju ke seberang jalan, sekitar 12 meter dari tempat ku berdiri. Aku tidak tau kenapa harus memandang sampai sejauh itu. Lampu merah baru saja berganti warna jadi hijau, diantara keramaian kendaraan yang lewat, aku melihatnya. Aku yakin sekali, itu dia. Sedetik kemudian, dia melihat ke arah ku. Andai saja malam tak segelap ini, aku pasti bisa dengan jelas melihat matanya. Aku tetap memut